Apa yang Kamu Lakukan Saat Sedih
Apa yang Kamu Lakukan Saat Sedih? Saat kamu merasa nggak bahagia, biasanya kamu ngapain? Makan di luar? Nonton film? Pergi ke teater mungkin? Atau malah belanja? Bisa jadi kamu memilih minum alkohol buat ngusir kesedihan. Atau mungkin kamu merasa lebih baik setelah jogging atau nge-gym?
Apa pun itu, para ilmuwan sedang membuktikan kalau perubahan dari dalam diri adalah satu-satunya hal yang benar-benar bisa bikin kamu sehat dan bahagia. Semua hal lain cuma ilusi.
Apa Maksudnya?
Otak kamu adalah satu-satunya yang bisa bikin kamu sehat dan bahagia.
Richard Davidson, seorang ahli saraf dari University of Wisconsin, dan Jon Kabat-Zinn dari University of Massachusetts Medical Centre baru aja menyelesaikan penelitian menarik yang bisa bermanfaat buat kita semua dalam menjalani hidup.
Mereka mengambil 41 orang yang stres tapi sehat dari sebuah perusahaan bioteknologi di Wisconsin. 25 orang diajari meditasi, tepatnya mindfulness meditation. Mereka ikut kelas meditasi selama 2,5–3 jam tiap minggu. Setelah enam minggu, mereka juga menghadiri retret meditasi selama tujuh jam. Selain itu, mereka diminta buat meditasi sendiri di rumah selama satu jam setiap hari dengan bantuan rekaman panduan meditasi.
16 orang sisanya dijadikan kelompok kontrol dan nggak dapat pelatihan meditasi sampai penelitian selesai.
Di akhir program 8 minggu, semua peserta penelitian diberi vaksin flu. Hasilnya? Kelompok yang rutin meditasi ternyata punya peningkatan antibodi yang lebih tinggi—artinya, mereka punya risiko lebih rendah kena flu.
Kesimpulannya?
Kalau kamu pengen tetap sehat, terhindar dari stres sehari-hari, dan merasa bahagia, belajarlah meditasi. Saat kamu meditasi, kamu mengubah cara kerja otakmu.
Nggak cuma itu, semakin sering kamu meditasi, semakin baik juga performa kamu sehari-hari.
> “Kami menemukan bahwa orang yang sudah lama berlatih meditasi menunjukkan aktivitas otak dalam skala yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Latihan mental mereka memberikan efek pada otak, sama seperti latihan golf atau tenis yang bisa meningkatkan performa. Ini membuktikan kalau otak bisa dilatih dan dimodifikasi secara fisik dengan cara yang mungkin nggak pernah kita bayangkan sebelumnya.”
> — Richard Davidson
Jadi, beri dirimu waktu setiap hari untuk “melatih” otakmu. Meditasi benar-benar bekerja!
Semoga berhasil!